|Home| Profil| Artikel| Daftar Nilai| Modul| Prosem| RPP| Soal Math| Soal Sains| Foto|

Thursday, January 15, 2009

Meningkatkan daya nalar dan berfikir siswa dengan Metode Cergam

Sekarang ini sistem pembelajaran konstruktiv dalam matematika sudah banyak di terapkan untuk mengoptimalkan kemampuan berfikir dan menganalisa sesuatu. Di dalam sistem pembelajaran konstruktiv itu sendiri ada langkah-langkah guru sebagai fasilitator hendaknya memberikan sebuah permasalahan atau tantangan bagi siswa  pada awal pembelajaran. 
Setelah itu guru dapat meminta siswa untuk mendiskusikan masalah tersebut atau... meminta salah seorang siswa mencoba mengungkapkan jawabanya. Namun disisi lain guru dapat juga memberikan sebuah arahan bagaimana siswa dapat menemukan jawaban itu dengananalisa dan penalarannya sendiri.Hal ini dapat kita lakukan dengan cara meminta siswa menuangkan isi soal atau permasalahan yang kita ajukan ke dalam sebuah bentuk gambar atau sketsa sederhana menurut pemahaman siswa. 
Dari gambar yang mereka buat, akan lebih memberikan pemahaman dan penalaran tersendiri terhadap masalah yang guru ajukan. Dengan begitu mereka akan lebih mudah menganalisa sendiri permasalahan yang diberikan oleh guru.
Jadi yang dimaksud dengan Cergam ini adalah menuangkan bentuk cerita masalah atau soal yang diberikan guru ke dalam bentuk gambar sederhana sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing dan dari situ juga mereka bisa mengembangkan sendiri bentuk permasalahan lainya. Metode ini juga sangat sesuai dengan pengajaran matematika nalaria dan realistik, dimana masalah yang kita berikan adalah masalah berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk soal cerita dan kenyataan.Karena pada hakekatnya mempelajari matematika sanagt terkait dengan aplikasinya dalam kehidupan. Bukan hanya belajar angka-angka yang tidak bermakna. Dalam matematika setiap angka yang tertulis harus mempunyai makna daalm kehidupan sehari-hari.berikut adalah salah satu contoh metode Cergam.
1. Pada awal pembelajaran perbandingan dan urutan bilangan bulat, guru memberikan sebuah contoh cerita sebagai berikut: Seekor burung Camar, terbang di atas laut pada ketinggian 4m diatas permukaan laut. Sementara di laut tersebut ada seekor ikan kecil berenang di kedalaman 5 m di dalam laut.
2. Guru meminta siswa agar menuangkan cerita tersebut dalam bentuk gambar semampu mereka sesuai dengan apa yang mereka bayangkan dengan soal tersebut.
3. Guru meminta salah seorang siswa untuk menyatakan cerita tersebut dalam bentuk bilanagn bulat mengenai posisi masing-masing disertai dengan gambar garis bilangan yang menghubungkan posisi burung dan ikan.
4. dari gambar tersebut siswa dapat membuat pertanyaan sendiri tentang gambarnya dan bahkan menjawabnya sendiri permasalahan itu. Misalnya, ketika melihat posisi ikan dan burung tentu mereka akan menemukan soal : siapa yang lebih tinggi posisinya, apakah ikan atau burung?, berapa jarak antara ikan dan burung? dan lain-lain. Read More..